Low Tuck Kwong Unggul di Forbes Berkat Reli Saham dan Ekspor Batu Bara

Permintaan batu bara Asia menopang pertumbuhan kekayaan Low Tuck Kwong di tengah transisi energi global dan tekanan kebijakan emisi di Tiongkok dan Eropa

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 8 Juli 2025 - 08:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LOW Tuck Kwong kembali menempati peringkat pertama orang terkaya di Indonesia versi Forbes tahun 2025. (Dok. Instagram.com@lowtuckkwong01)

LOW Tuck Kwong kembali menempati peringkat pertama orang terkaya di Indonesia versi Forbes tahun 2025. (Dok. Instagram.com@lowtuckkwong01)

LOW Tuck Kwong kembali menempati peringkat pertama orang terkaya di Indonesia versi Forbes tahun 2025, dengan kekayaan bersih yang dilaporkan mencapai USD 27,5 miliar, setara sekitar Rp430 triliun.

Menurut daftar Forbes Real Time Billionaires, posisi tersebut mengungguli konglomerat petrokimia Prajogo Pangestu, yang berada di peringkat kedua

Kekayaan Prajogo sebesar USD 24 miliar, serta Robert Budi Hartono, bos Djarum dan BCA, dengan USD 21,6 miliar.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Reli saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) sepanjang semester pertama 2025 menjadi kontributor terbesar kenaikan kekayaan Low, setelah harga batu bara kembali stabil di kisaran USD 150–160 per ton di pasar global.

Data Bursa Efek Indonesia menunjukkan harga saham BYAN melonjak 15,8% secara year-to-date hingga akhir Juni 2025, sementara Indeks Harga Saham Gabungan hanya tumbuh sekitar 2,4% dalam periode yang sama.

Peningkatan nilai pasar BYAN mencerminkan permintaan kuat dari India, Vietnam, dan Filipina, yang mempertahankan konsumsi batu bara untuk pembangkit listrik meskipun target transisi energi terus digaungkan di tingkat regional.

“Selama kebutuhan listrik Asia Tenggara bertumbuh lebih cepat daripada kapasitas energi terbarukan, batu bara tetap menjadi pilihan baseload yang ekonomis,” ujar Firman Pratama, analis senior CLSA Indonesia.

Permintaan Batu Bara Asia dan Keijakan Energi Global Pengaruhi Prospek Jangka Panjang

Kenaikan peringkat Low Tuck Kwong juga mencerminkan dinamika baru pasar energi di Asia, di mana pertumbuhan ekonomi India dan Filipina menopang konsumsi batu bara meski Tiongkok mulai memangkas impor untuk memperkuat transisi energinya.

Berdasarkan laporan Bloomberg Juni 2025, harga batu bara Newcastle sempat mencapai USD 160 per ton pada kuartal II, naik 25% dari awal tahun, walau jauh di bawah rekor USD 400 pada 2022.

Tren harga ini tetap memberi ruang keuntungan signifikan bagi eksportir Indonesia seperti Bayan Resources, yang mencatat laba bersih Rp28 triliun sepanjang 2024, menurut laporan tahunan perusahaan di Bursa Efek Indonesia.

Namun analis memperingatkan bahwa kebijakan energi global, terutama pengetatan target net zero emissions di negara maju, akan meningkatkan risiko jangka panjang sektor batu bara dalam portofolio energi dunia.

International Energy Agency (IEA) dalam World Energy Outlook 2024 memproyeksikan konsumsi batu bara dunia turun rata-rata 2% per tahun mulai 2027 seiring ekspansi energi terbarukan dan pergeseran kebijakan industri di Tiongkok, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.

“Batu bara tetap relevan secara ekonomi dalam jangka pendek, tetapi investor perlu memperhitungkan risiko stranded asset dalam horizon sepuluh hingga dua puluh tahun,” kata Fatih Birol, Direktur Eksekutif IEA, dalam laporan tersebut (IEA).

Fluktuasi Kekayaan Miliarder dan Tantangan ESG bagi Sekto Pertambangan Energi

Daftar orang terkaya versi Forbes diperbarui setiap lima menit untuk saham publik dan setiap 24 jam untuk perusahaan privat, menjadikan fluktuasi nilai kekayaan para miliarder sangat sensitif terhadap volatilitas pasar modal.

Perubahan harga saham BYAN, IHSG, dan pergerakan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat juga akan mempengaruhi posisi Low Tuck Kwong dalam daftar miliarder global sepanjang 2025.

Selain tantangan harga komoditas, sektor pertambangan juga menghadapi tekanan dari investor institusional yang semakin memperhatikan aspek environmental, social, and governance (ESG).

Berdasarkan survei Morningstar Direct 2025, lebih dari 70% dana kelolaan institusional global kini memiliki mandat untuk mengurangi eksposur ke industri berbasis batu bara dalam kurun lima tahun ke depan.

Namun bagi investor ritel lokal, saham BYAN tetap populer karena dividen tinggi dan prospek jangka pendek yang solid, meski dengan risiko valuasi tinggi akibat potensi koreksi harga batu bara.

Di sisi lain, posisi Low Tuck Kwong yang kembali melampaui konglomerat lama seperti Hartono bersaudara mencerminkan pentingnya sektor komoditas dalam siklus ekonomi Indonesia saat ini, yang masih bergantung pada ekspor sumber daya alam.

“Dalam jangka panjang, kemampuan untuk mendiversifikasi bisnis akan menentukan siapa yang bertahan di puncak,” ujar Firman Pratama.

Tantangan Diversifikasi dan Transformasi Bisnis untuk Menghadapi Transisi Energi

Sejumlah analis menilai, keberhasilan konglomerat seperti Low Tuck Kwong mempertahankan posisinya bergantung pada strategi diversifikasi bisnis, khususnya dengan berinvestasi di sektor energi terbarukan, logistik, atau teknologi.

Hingga kini, Bayan Resources masih sepenuhnya fokus pada pertambangan dan ekspor batu bara, berbeda dengan Prajogo Pangestu yang mulai memperluas portofolio ke petrokimia ramah lingkungan dan hilirisasi industri.

Low Tuck Kwong pernah menyebut bahwa dirinya tetap yakin batu bara akan relevan setidaknya hingga dua dekade mendatang karena kebutuhan energi baseload yang sulit digantikan sepenuhnya oleh energi terbarukan dalam waktu dekat.

Namun strategi defensif seperti ini akan menghadapi ujian nyata jika target pengurangan emisi karbon pemerintah Indonesia pada 2060 mulai diterjemahkan dalam kebijakan pajak karbon yang lebih ketat pada dekade mendatang.

Keputusan pemerintah Indonesia untuk tidak menerbitkan izin PLTU baru sejak 2023 juga memberi sinyal bahwa arah kebijakan energi nasional bergerak menuju dekarbonisasi secara bertahap.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infoekbis.com dan Infomaritim.com.

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Haiupdate.com dan 24jamnews.com.

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hellodepok.com dan Pontianak.on24jam.com.

Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center

Berita Terkait

BRI Apresiasi Kepercayaan Pemerintah dalam Penempatan Dana Rp55 Triliun, Fokus Salurkan Kredit UMKM dan Program Prioritas Pemerintah
BRI Gelar News Fest 2025, Wadah Jurnalis Ciptakan Karya Berdampak
BRI Dorong Literasi Finansial Generasi Muda Melalui Inovasi Digital
BRI Perkuat Koperasi Desa Merah Putih, Dorong Akses Pembiayaan Profesional
BRI Tetap Layani Nasabah Selama Libur Maulid Nabi dengan Weekend Banking
BRI Rayakan Hari Pelanggan Nasional, Perkuat Komitmen Pelayanan
BRI Perkuat Fundamental Bisnis Lewat Strategi Pertumbuhan Berkelanjutan
BRI Raih Penghargaan KEHATI ESG Award 2025, Perkuat Posisi di Pembiayaan Berkelanjutan

Berita Terkait

Kamis, 18 September 2025 - 22:04 WIB

BRI Apresiasi Kepercayaan Pemerintah dalam Penempatan Dana Rp55 Triliun, Fokus Salurkan Kredit UMKM dan Program Prioritas Pemerintah

Minggu, 14 September 2025 - 18:18 WIB

BRI Gelar News Fest 2025, Wadah Jurnalis Ciptakan Karya Berdampak

Sabtu, 13 September 2025 - 15:55 WIB

BRI Dorong Literasi Finansial Generasi Muda Melalui Inovasi Digital

Kamis, 11 September 2025 - 11:33 WIB

BRI Perkuat Koperasi Desa Merah Putih, Dorong Akses Pembiayaan Profesional

Jumat, 5 September 2025 - 17:26 WIB

BRI Tetap Layani Nasabah Selama Libur Maulid Nabi dengan Weekend Banking

Berita Terbaru

BRI semakin dekat dengan nasabah Sumatra! Regional Treasury Team Medan resmi diluncurkan. Layanan treasury lebih cepat dan responsif. (Dok. BRI)

BUSINESS

BRI Luncurkan RTT Medan, Perkuat Layanan Treasury di Sumatra

Senin, 29 Sep 2025 - 14:18 WIB

Menjaga sungai berarti menjaga masa depan! BRI Peduli dan Sungai Watch bersihkan Tukad Badung, Bali. Aksi nyata peduli lingkungan. (Dok. BRI)

ESG News

Hari Sungai Sedunia, BRI Peduli Ajak Jaga Tukad Badung Bali

Minggu, 28 Sep 2025 - 10:44 WIB

Hobi jadi bisnis sukses! Kopi Toejoean berhasil naik kelas berkat pendampingan Rumah BUMN BRI dan fitur UMKM Smart di LinkUMKM. (Dok. BRI)

UMKM

Kisah Kopi Toejoean: Naik Kelas Berkat LinkUMKM dan BRI

Jumat, 26 Sep 2025 - 16:28 WIB